Jumat, 08 Januari 2010

Susu Kambing

Kepopuleran susu sapi di Amerika Serikat membuat kita sedikit aneh: Secara mendunia, susu kambing merupakan minuman yang jauh lebih populer. Tetapi orang-orang Amerika mungkin sudah merasakan susu kambing. Tracy Darrimon, direktur pemasaran untuk Turlock, Calif. - berbasis di Meyenberg Goat Milk Products, produser penyedia susu kambing di Amerika Serikat, mengatakan bahwa lebih dari 4 tahun terakhir ini perusahaan telah meningkatkan produksinya lebih dari 30% untuk memenuhi permintaan.

Para konsumen memilih susu kambing karena mereka merasa susu kambing lebih sedikit menimbulkan alergi, lebih mudah untuk dicerna dan lebih menyehatkan dibandingkan susu sapi. Beberapa dari tanggapan tersebut bisa jadi salah. Karena susu kambing, seperti susu sapi, berasal dari binatang menyusui. "Susu kambing lebih berkemungkinan besar memiliki pengaruh yang sama bagi kesehatan jangka panjang." kata Kaiser's Kushi.
Para konsumen menghindari lemak jenuh dan kolesterol, sebagai contohnya, dapat menjauhkan diri dari susu kambing murni: Susu kambing memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada susu sapi dan memiliki tingkat kolesterol yang sama dan lebih tinggi dalam kalori dan total lemak. Dan susu kambing, seperti susu sapi, mengandung laktosa. Meskipun tingkat laktosanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi, "Tidak cukup untuk benar-benar membuat perbedaan jika seseorang memiliki intoleran terhadap laktosa." kata Bastry's Kazaks.
Di Eropa, dimana susu kambing jauh lebih umum dikonsumsi daripada di Amerika Serikat, beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa susu kambing lebih sedikit berkemungkinan menyebabkan alergi daripada susu sapi. Tetapi seorang ahli alergi dari Ohio, Dr. Julie McNairn, seorang jurubicara untuk American Academy of Allergy, Asthma and Immunolgy, meragukan kalau penelitian itu benar. Ia mengatakan protein-protein yng memicu alergi pada susu sapi sangat mirip dengan protein-protein yang ditemukan pada susu kambing
Lebih dari 90% sepanjang waktu, orang-orang yang alergi terhadap susu sapi juga alergi terhadap susu kambing, kata Sicherer. "Jika seseorang alergi terhadap susu sapi, saya meminta mereka untuk menjauhi susu-susu yang berasal dari hewan menyusui."

Memetik Manfaat Susu Sapi

SAPI perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibandingkan ternak perah lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah makanan ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sapi perah menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan bahan makanan lain.
Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu), dan laktosa (karbohidrat susu).

Lemak susu
Persentase lemak susu bervariasi antara 2,4% – 5,5%. Lemak susu mengandung beberapa komponen bioaktif yang sanggup mencegah kanker (anticancer potential), termasuk asam linoleat konjugasi (conjugated linoleic acid), sphingomyelin, asam butirat, lipid eter (ether lipids), b-karoten, vitamin A, dan vitamin D. Meskipun susu mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids) dan trans fatty acids yang dihubungkan dengan atherosklerosis dan penyakit jantung, namun susu juga mengandung asam oleat (oleic acid) yang memiliki korelasi negatif dengan penyakit tersebut. Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat (linolenic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia (D. Mc Donagh dkk., 1999).

Protein susu
Protein dalam susu mencapai 3,25%. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang berlimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein penting dikonsumsi karena mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Susu adalah bahan makanan penting, karena mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas juga mudah dicerna (digestible) saluran pencernaan.
Whey protein merupakan protein butiran (globular) yang didalamnya terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan (growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter).

Karbohidrat susu
Karbohirat merupakan zat organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Laktosa adalah karbohidrat utama susu dengan proporsi 4,6% dari total susu. Keberadaan laktosa dalam susu merupakan salah satu keunikan dari susu itu sendiri, karena laktosa tidak terdapat di alam kecuali sebagai produk dari kelenjar susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim bernama laktase agar dapat diserap usus.
Pada saat bayi, manusia memproduksi sejumlah banyak enzim laktase untuk mencerna susu. Namun, enzim laktase ini biasanya berkurang pada saat dewasa yang pada akhirnya menyebabkan manusia tersebut tidak mampu mencerna laktosa. Kejadian ini biasanya terjadi pada seseorang yang tidak terbiasa mengonsumsi susu segar sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari.

Artikel : M. Ikhsan Shiddieqy, Mahasiswa Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan Unpad.
Posted on November 5, 2007 by DANIAR NUR AZIZ BAQI Dikutip: dari pikiran rakyat.com)

Kenapa Alergi Susu Bisa Terjadi ?

Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri atas rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptide linkages). Beberapa protein spesifik menyusun protein susu. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein.
Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat memisahkan kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat pula digunakan untuk memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka protein lain yang tersisa dalam susu disebut whey protein.
Whey protein merupakan protein butiran (globular). Betha-lactoglobulin, alpha-lactalbumin, Immunoglobulin (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA) adalah contoh dari whey protein. Alpha-lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis laktosa dan keberadaannya juga merupakan pokok dalam sintesis susu.
Dalam whey protein terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan (growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter). Sebagian besar whey protein kurang tercerna dalam usus. Ketika whey protein tidak tercerna secara lengkap dalam usus, maka beberapa protein utuh dapat menstimulasi reaksi kekebalan sistemik. Peristiwa ini dikenal dengan alergi protein susu (milk protein allergy).

Sumber:
Posted on November 5, 2007 by DANIAR NUR AZIZ BAQI di kutip dari pikiran rakyat.com "Memetik Manfaat Susu Sapi" Oleh : M. Ikhsan Shiddieqy Mahasiswa Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan Unpad